Renungan Syair-syair Dhammapada

Sleeping Buddha

Sleeping Buddha

Di dunia ini ia bergembira, di dunia sana ia bergembira; pelaku kebajikan bergembira di kedua dunia itu. Ia bergembira dan bersukacita karena melihat perbuatannya sendiri yang bersih.

Di dunia ini ia menderita, di dunia sana ia menderita; pelaku kejahatan menderita di kedua dunia itu. Ia meratap ketika berpikir, “Aku telah berbuat jahat”, dan ia akan lebih menderita lagi ketika berada di alam sengsara.

Di dunia ini ia berbahagia, di dunia sana ia berbahagia; pelaku kebajikan berbahagia di kedua dunia itu. Ia akan berbahagia ketika berpikir, “Aku telah berbuat bajik”, dan ia akan lebih berbahagia lagi ketika berada di alam bahagia.

Seperti dari setumpuk bunga dapat dibuat banyak karangan bunga; demikian pula hendaknya banyak kebajikan dapat dilakukan oleh manusia di dunia ini.

Harumnya bunga tak dapat melawan arah angin. Begitu pula harumnya kayu Cendana, bunga Tagara, dan Melati. Tetapi harumnya kebajikan dapat melawan arah angin; harumnya nama orang bajik dapat menyebar ke segenap penjuru.

Harumnya kebajikan adalah jauh melebihi harumnya kayu Cendana, bunga Tagara, Teratai maupun Melati.

Apabila seseorang berbuat bajik, hendaklah ia mengulangi perbuatannya itu dan bersukacita dengan perbuatanya itu, sungguh membahagiakan akibat dari memupuk perbuatan bajik.

Orang yang tidak mau belajar akan menjadi tua seperti sapi; dagingnya bertambah, tapi kebijaksanaannya tidak berkembang.

Tidak melakukan segala bentuk kejahatan, senantiasa mengembangkan kebajikan dan membersihkan batin; inilah Ajaran para Buddha.




    Tinggalkan komentar